Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Arti Dibalik Kebahagiaan -Dzikry Suryaman

Arti Dibalik  Kebahagiaan Penulis : M. Dzikry Al Hadiq Ketika kita memperoleh sesuatu yang diinginkan. Rasanya senang bukan kepalang.  Senyum terpancar dari bibir kita, juga dari bibir orang-orang yang selalu hadir di sekeliling kita. Tentu tak hanya senyum saja, kebahagiaan dan keceriaan ikut serta mengiringi momen itu. Buru-buru kita mengambil ponsel untuk mengabadikannya, di Instagram, Facebook, Twitter, dan disemua akun media sosial yang kita punya. Pernahkah kita merasakannya, bahwa sesuatu yang membuat bahagia itu tak harus selalu hal-hal berupa materi semata.  Ada kalanya momen bahagia tercipta ketika kita menghabiskan waktu dengan anggota keluarga diakhir pekan yang mana di hari sebelumnya kita semua sibuk dengan tanggung jawab masing-masing.  Ada kalanya, bagi sebagian orang momen bahagia tercipta ketika perut terisi dengan makanan. Walaupun hanya dengan nasi dan lauk pauk seadanya. Lalu, pernah juga kah kita menyadari? Ada hikmah yang bisa diambil dari keba...

Surat Untuk Negeri

Surat Untuk Negeri 75 tahun kami memperingati Menjadi saksi jatuh bangunnya Ibu Pertiwi Keragaman yang menjadi tanggung jawab kami Kekayaan yang patut kami syukuri Indonesia Terbesit perjuangan para pendekar bangsa Ditindas, disiksa, tak mengurangi kecintaan mereka Pada tanah pemberian yang Mahakuasa Surat ini untukmu Indonesia Bagaimana keadaanmu hari ini? Apakah masih bangga dengan banyaknya keragaman? Atau kini engkau telah berubah karena perpecahan di mana-mana? Apakah engkau masih menjadi negeri yang begitu elok karena alamnya? Atau kini terkuras sedikit demi sedikit demi segelintir kepentingan? Katanya kail dan jala cukup menghidupi kami, tapi mengapa masih ada yang berebut kursi kekuasaan? Ibu Pertiwi, aku tidak mengerti Apakah sebenarnya berebut posisi itu bisa mengubah nasib kami? Bak pahlawan yang datang dan mengaku paling 'aku'? Ibu Pertiwi, maafkan kami... Maafkan anak bangsamu ini Entah sudah kapan terakhir berpikir, terakhir bertinda...

Kaum Rebahan Beri Perubahan –Bincang buku

Assalamu’alaikum hai semuanya! Udah lama gak nyapa lewat blog. Apa kabar? Semoga sehat selalu ya. Kali ini aku bakal ajak teman-teman untuk menyelami salah satu buku yang menurutku keren abis. M. Atiatul Muqtadir yang kerap disapa Fathur, lewat buku pertamanya ini telah mengajak anak muda untuk menjadi produktif dan berdampak. Judul buku yang sangat relate dengan generasi muda saat ini. Rebahan “Emang salah kalau rebahan?” “Nanti aja, deh dikerjainnya.” “Masih banyak waktu ini, kok.” Aku beli buku ini bulan April lalu di tengah kebosanan pandemi. Coba libur lama gini siapa sih yang gak bosen? Awalnya memang bahagia bin nikmat banget libur panjang. Bisa rebahan seharian di kasur, scroll sosmed, liat story temen, nonton film berjam-jam, dan acara mengisi kegabutan lainnya. Namun, seketika sadar kalau aku diciptakan bukan untuk santai, rebahan, dan buang-buang waktu aja. Hingga akhirnya kuputuskan untuk beli buku ini. Kenapa generasi kita bis...

Tips Produktif di Bulan Ramadhan #dirumahaja

“Apabila kamu berada di sore hari janganlah kamu menunggu (melakukan sesuatu) hingga pagi hari (datang). Apabila kamu berada di pagi hari janganlah menunggu (melakukan sesuatu) hingga sore (datang). Gunakan waktu sehatmu untuk menghadapi sakitmu, dan waktu hidupmu untuk menghadapi matimu. (H.R. Bukhari) Alhamdulillah ya temen-temen, kita sudah memasuki bulan suci Ramadhan. Tapi, Ramadhan kali ini terasa berbeda sekali dengan tahun-tahun sebelumnya, bukan? Ramadhan di tengah pandemi corona. Ada beberapa aktivitas yang gak bisa kita lakukan selama Ramadhan 2020. Mulai dari wacana bukber yang selalu hanya wacana eh untuk sekarang beneran gak bisa terlaksana sampai pelaksanaan salat tarawih pun dianjurkan untuk di rumah saja. Duh, seharian di rumah itu gabut ditambah lapar terus mau keluar rumah juga harus pakai masker yang bikin panas alhasil makin haus😦 Nah, temen-temen, banyak banget loh aktivitas yang bisa kita lakukan selama Ramadhan di tengah pandemi yang te...

My Fav Quotes From All My Fav Books

                                                 💌 Contact Me: Instagram Email

Sore

Sore itu hujan lebat Kala menipisnya harapan Berat menanggung beban Rencana yang jauh dari keakanan Sang Kuasa mengirimnya Hadiah untuk kita sang lemah Yang berpura-pura kuat di hadapan makhluk-Nya Namun bersimpuh di hadapan-Nya Angin mengirimkan kenyamanan Rintik menyegarkan pikiran Namun gemuruh menenggelamkan Berpikir... Banyak hal baik terlupa karena satu keburukan Memenuhi pikiran mencari kebenaran Lalu mengangguk seakan puas atas dirinya Apakah tenang? Sejenak. Lalu? Mengungkit hal baik yang dilakukannya Mengangguk seakan puas atas kebenaran dirinya Manusia melampaui batas dalam bertindak Berlomba memenuhi ego Menjadi balutan yang menutupi keselarasan Seakan cukup melengkapi semua seorang diri Padahal sang malam pun butuh sang pagi Untuk mengistirahatkan diri

I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki

💫 “Katanya mau mati, kenapa malah memikirkan jajanan kaki lima? Apa benar kau ingin mati? Buku ini aku temukan di rak buku milik temanku. Sebelumnya buku ini udah sering aku lihat di instagram @penerbitharu tapi aku kurang tertarik waktu itu. Aku kira isinya ini seperti novel biasa, fiksi. Tapi, ternyata beda, isinya adalah percakapan antara psikiater dengan pasien penderita persistent depressive disorder (distimia). I Want to Die but I Want To Eat Tteokpokki ditulis oleh Baek Se Hee, seorang wanita kelahiran tahun 1990 yang lulus dari jurusan sastra dan bekerja di salah satu penerbit. Selama 10 tahun mengalami depresi ringan berkepanjangan (distimia) dan gangguan kecemasan. Buku yang mendapat predikat best seller di Korea Selatan ini memang harus aku acungi jempol. Banyak banget istilah psikiatri yang bisa menambah wawasan. Alhamdulillah aku bacanya bukan dalam keadaan lelah, kalau dalam keadaan lelah mungkin aku udah abis 1 bungkus tisu. Tentunya, set...