Assalamu’alaikum hai semuanya!
Udah lama gak nyapa lewat blog. Apa kabar? Semoga sehat
selalu ya.
Kali ini aku bakal ajak teman-teman untuk menyelami salah satu buku
yang menurutku keren abis.
M. Atiatul Muqtadir yang kerap disapa Fathur, lewat buku
pertamanya ini telah mengajak anak muda untuk menjadi produktif dan berdampak.
Judul buku yang sangat relate dengan generasi muda saat ini.
Rebahan
“Emang salah kalau rebahan?”
“Nanti aja, deh dikerjainnya.”
“Masih banyak waktu ini, kok.”
Aku beli buku ini bulan April lalu di tengah kebosanan
pandemi. Coba libur lama gini siapa sih
yang gak bosen?
Awalnya memang bahagia bin nikmat banget libur panjang. Bisa
rebahan seharian di kasur, scroll sosmed, liat story temen, nonton film
berjam-jam, dan acara mengisi kegabutan lainnya.
Namun, seketika sadar kalau aku diciptakan bukan untuk
santai, rebahan, dan buang-buang waktu aja. Hingga akhirnya kuputuskan untuk
beli buku ini.
Kenapa generasi kita
bisa mengidap penyakit mager alias males gerak?
Mungkin, karena kita
jarang banget memikirkan pilihan dalam hidup kita. –Hal. 17
Kapan terakhir teman-teman berpikir mengenai masa depan?
Pemikiran seperti, “Nanti gue mau jadi apa ya?” “Gue pengen bikin karya nih
semoga aja jadi manfaat, fix besok kudu mulai.”
Mari introspeksi sebenernya kalau kelamaan mager gini bagus
nggak ya buat masa depan?
“Masih muda, lah. Nikmatin aja.”
Betul, aku tau emang masa muda tuh waktu paling seru deh
buat happy-happy. Aku sendiri juga butuh banget hiburan dan refreshing dari
semua kepenatan dan masalah yang senantiasa datang. Rebahan yang penulis bahas
di sini adalah aktivitas yang kurang memberikan manfaat, rebahan yang dilakukan
karena kemalasan, dan rebahan yang berlebihan.
Lalu, bagaimana dengan
santai di masa muda?
Coba, teman-teman tanyakan pada orang dewasa. Adakah yang
mereka sayangkan karena tidak mereka lakukan ketika masa muda yang mungkin saja
berdampak baik pada keadaan mereka sekarang?
Manusia yang bisa
membuat perubahan adalah manusia yang berani melawan arus, kritis terhadap
suatu permasalahan, serta punya daya dobrak dalam ide dan gerakan.
–Hal. 49
Ayo kita mengingat masa lalu sebentar.
Dalam bagian ini penulis menceritakan mengenai beberapa
pemuda yang telah membuat gebrakan luar biasa.
Revolusi industri di Inggris yang ditegakkan oleh pemuda
yang berpacu dalam teknologi, seperti James Watt, Alexander Graham Bell, dll.
![]() |
Sumber foto |
Di Jepang, kebangkitannya setelah luluh lantak dihantam bom
atom, tak lepas dari semangat yang dikobarkan oleh Kaisar Tenno Haika dengan
dukungan para pemuda.
Ingat dengan peristiwa Rengasdengklok? Ketika para pemuda
mendorong golongan tua untuk segera mengumumkan kemerdekaan Indonesia.
Lalu, lihatlah Nabi Ibrahim AS, ketika melawan Raja Namrud
dan menghancurkan berhala.
Begitu kuat bukan peranan pemuda?
Ketika kita sekolah selalu saja digemborkan bahwa kita merupakan
generasi bangsa. Mengapa demikian? Karena masa depan bangsa ada di tangan kita.
Suatu saat kitalah yang akan menggantikan mereka yang hari ini bergelut dalam
membangun negara.
Suatu saat tugas kitalah yang akan mendidik generasi
selanjutnya agar bisa meneruskan perjuangan kita.
Ingat, Indonesia tidak dibangun oleh para pemuda yang malas.
STARTER PACK KAUM REBAHAN
Tanamkanlah mindset, “Menjadikan hidup kita sebagai rangkaian proses pembelajaran, kita akan terus menjadi pribadi yang berkembang. –Hal. 131
Esensi dari belajar sendiri buatku menjadikan pribadi yang lebih baik serta bermanfaat untuk sekitar. Semakin belajar semakin sadar bahwa ilmu Allah itu
luas sekali dan kita tidak ada apa-apanya. Walaupun dalam prosesnya melelahkan
tapi lelah dalam menuntut ilmu merupakan lelah yang Allah sukai bahkan akan mendapat pahala.
“Barangsiapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, Allah Ta’ala akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (H.R. Muslim no.2699)
Aku sangat suka pada bagian kerja keras dan kegigihan.
Pemikiran seandainya aku punya bakat ini punya bakat itu seperti orang-orang, rasanya
aku nggak perlu berjuang sekeras ini. Orang lain dengan mudah paham tapi kenapa
aku perlu waktu lama untuk bisa paham. Tanpa sadar menganggap bakat sebagai
satu-satunya modal yang harus dimiliki untuk mencapai kesuksesan di bidang
tertentu.
Padahal…
Seakan-akan memberitahu bukankah sudah banyak kisah dari
mereka dalam mencapai keberhasilannya dengan kerja keras dan kegigihan?
Siapakah beliau?
Ya, Steve Jobs.
Pendiri apple store yang pada awalnya diragukan oleh media.
Apakah beliau menggugurkan mimpinya?
Tidak.
Beliau semakin memberikan inovasi dan kreasi dalam produk
apple-nya yang saat kini sudah tidak diragukan lagi.
Siapa lagi tokoh inspirasi lainnya? Bisa jadi kamu termasuk
di dalamnya. Bukankah dengan kegagalan terlebih dahulu kita bisa membuatnya menjadi cerita untuk suatu saat nanti?
Di penghujung tulisan, aku merekomendasikan buku ini untuk teman-teman
karena yang namanya manusia pada suatu titik pasti akan merasakan lelah. Lelah yang
berujung pada rebahan lalu malas gerak untuk melanjutkan perjalanan. Namun,
bagaimana cara kita mengendalikan lelah tersebut. Akan dibawa kemana rasa lelah
ini. Lelah yang menaklukkan kita atau kita yang menaklukkan lelah?
Perlu diingat teman-teman, penulis blog ini pun manusia
biasa, masih seorang pemelajar. Tidak sempurna, masih berjuang untuk menjadi
sebaik-baiknya insan. Tidak selamanya kokoh, masih berjuang untuk tidak
tumbang. Namun, berharap dari yang sudah ditulis dapat menjadi pengingat untuk
diri sendiri atau mungkin juga untuk teman-teman.
Sebagai makhluk yang hidup dan mati masih membutuhkan
bantuan, mari saling mengingatkan dan memberikan semangat.
Aku juga butuh pengingat jadi silakan siapapun boleh
mengingatkan😊
Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi pengingat sampai
napas sudah tak dikandung badan.
Komentar