Arti Dibalik
Kebahagiaan
Ketika kita memperoleh sesuatu yang diinginkan. Rasanya senang bukan kepalang.
Senyum terpancar dari bibir kita, juga dari bibir orang-orang yang selalu hadir di sekeliling kita. Tentu tak hanya senyum saja, kebahagiaan dan keceriaan ikut serta mengiringi momen itu.
Buru-buru kita mengambil ponsel untuk mengabadikannya, di Instagram, Facebook, Twitter, dan disemua akun media sosial yang kita punya.
Pernahkah kita merasakannya, bahwa sesuatu yang membuat bahagia itu tak harus selalu hal-hal berupa materi semata.
Ada kalanya momen bahagia tercipta ketika kita menghabiskan waktu dengan anggota keluarga diakhir pekan yang mana di hari sebelumnya kita semua sibuk dengan tanggung jawab masing-masing.
Ada kalanya, bagi sebagian orang momen bahagia tercipta ketika perut terisi dengan makanan. Walaupun hanya dengan nasi dan lauk pauk seadanya.
Lalu, pernah juga kah kita menyadari?
Ada hikmah yang bisa diambil dari kebahagiaan itu sendiri, bahwa tidak semua kebahagiaan yang kita rasakan saat ini belum tentu orang lain merasakannya.
Barangkali, itulah mengapa Allah menciptakan kebahagiaan satu paket dengan ujian.
Allah ingin tahu, apakah kita termasuk hambaNya yang ringan bersedekah ataukah tak acuh kepada sesama hambaNya.
Mungkin, satu bungkus nasi dari kita.
Adalah satu bakul nasi buat mereka. Juga, sebungkus roti yang kita berikan kepada mereka. Adalah satu harapan baru yang memancarkan senyum untuk tenaga akan hari yang mereka jalani.
Apapun dan kepada siapapun, sejatinya kita telah berbagi kebahagiaan kepada orang lain. Rasanya, sudah pasti bahagia. Karena melihat harapan dan senyum yang kembali hadir setelah sebelumnya sirna.
“Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula).”
Dalam Ar Rahman ayat ke-60
Dan bukankah Allah sudah membuktikan janjinya. Bahwa ada seorang wanita yang menghabiskan hidupnya untuk berzina. Lantas masuk surga karena empatinya. Hanya karena memberi minum seekor anjing yang tengah kehausan.
Komentar
Kerennnn nadey