Langsung ke konten utama

Ketika Sudah Di Atas - Dzikry Suryaman

HATI 

adalah tempat paling dalam pada setiap diri manusia. 

Dimana, tidak akan ada yang tahu betul bagaimana isi hati paling dalam dari seorang manusia, selain penciptanya sendiri. Begitupun dalam memaknai, apa-apa yang berhasil masuk dan dimaknai dengan sangat terperinci oleh hati hasilnya akan merubah tampilan luar pemilik hati itu sendiri. 

Hidayah salah satunya. 

Dia tidak akan salah sasaran dalam menentukan hati mana yang ia tuju. Hati yang benar-benar sudah siap dan berkomitmen untuk terus berbenah menjadi sebaik-baiknya manusia yang hinggap di bumi ini.

Pelan-pelan ia mulai berbenah diri dengan menjauh dari hal-hal yang membuat komitmen itu rapuh. Serta, pelan-pelan juga mulai membiasakan diri dengan kesibukan-kesibukan yang sifatnya religi.

Ikut kajian sana sini, mulai masuk organisasi-organisasi islami, bergaul dengan teman-teman yang bukan seperti dulu lagi, mulai menjaga diri dari cinta yang tidak diridhai, dan sesekali mulai berani menunjukan perubahan yang baru saja dijalani.

Itulah hidayah

Sebuah kenikmatan tak terkira yang tak bisa disamakan walau dengan pemberian segudang penuh permata. Dimana orang yang mendapatkannya perlahan merasa lebih dekat dengan sang pencipta. Dengan keringat dan cucuran air mata serta sejadah yang dibentangkan di sepertiga malam ia mengadu penuh dosa, penuh rasa penyesalan, penuh kehinaan, penuh rasa bersalah, kepada sang pencipta. Penuh harap akan ampunan dari-Nya.

Namun

sungguh hebat betul makhluk yang bernama manusia. 

Ia mengira bahwa hidupnya telah sepenuhnya berubah dengan hanya predikat yang baru saja disandangnya itu. Sebuah predikat yang lagi tren saat ini, Pemuda Hijrah begitu kebanyakan orang bilang. Seakan-akan dia sudah menjadi manusia yang paling sempurna. 

Tanpa disadari benih-benih sifat iblis sedikit demi sedikit sudah mulai menggerogoti hati. Dimana digerogoti itu lebih parah dari sekedar komitmen yang rapuh. 

Begitulah manusia ketika sudah di atas. 

Dia merasa dirinya lebih baik daripada orang lain. Seperti halnya iblis yang merasa lebih baik dari Adam karena diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah. 

Sungguh hebat betul manusia memang, yang kadang-kadang tanpa disadari telah merendahkan orang lain atas pencapaian yang berhasil dilakukan. Padahal menurut Nabi SAW; Orang yang sombong bukanlah mereka yang suka mengenakan pakaian bagus, melainkan orang-orang yang merendahkan orang lain dan menolak kebenaran.

Sayang seribu sayang...

Bisa jadi, manusia itu adalah aku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Be The New You by Wirda Mansur

TIPS EDIT FOTO INSTAGRAMABLE

Tips Belajar Saat Puasa - siap ujian!

I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki

Toxic Positivity - Ketika Kalimat Semangat Menjadi Penyengat

Tips Produktif di Bulan Ramadhan #dirumahaja

Tips liburan gak bosen dan bermanfaat